Minggu, 24 Februari 2013

Untitled

Halo, kali ini gua akan mem-posting tulisan adik gua. keren juga loh tulisan nya haha. langsung aja ya, selamat menyimak:p

"Waktu datang dan kemudian pergi lagi semua yang pernah menghiasi akan pergi termakan waktu kenapa semuanya berjalan dan kenapa kita juga harus berlari apakah itu semua sia-sia. Kita tak diberi waktu terdiam, tapi kita terus mengejar waktu apakah tak ada yang bisa menghentikan waktu dan kembali kejaman sebelumnya. Jaman dimana kita bersama meluangkan waktu bergembira. Persetan dengan dunia, dunia hanya akan membuat gila dengan urusan –urusan yang menumpuk hingga tak ada habisnya. Karna waktu terus berjalan saya akan menghargai setiap detik menit jam hari dan tahun. Karna kebahagia, duka, canda, tawa seperti yang dulu tak akan pernah terulang untuk kedua kalinya. Dan jika itu terulang semuaanya akan tampak berbeda karna mungkin ada yang telah melarikan diri, melarikan diri dari waktu dia telah berada ditempat dimana kita tak perlu menghitung waktu pada saat ini. Dan mungkin dia hanya tinggal menunggu kita, kita yang harus memperhitungkan dosa dan amal perbuatan ini yang setiap detiknya mengalir tanpa disadari. Jika kebaikan yang dipilih maka bahagia lah kamu. Dan kejahatan yang kamu ambil maka gelisah lah keseharian – harian kamu. Di dunia ini hanya ada 2 pilihan menjadi orang baik atau orang jahat, tapi jangan lah kamu pernah menganggap orang lain itu jahat. Karna mungkin suatu saat dia akan berubah, dan berarti kamulah orang jahat itu. Orang jahat yang merasa dirinya baik itu adalah orang yang suka menghina orang lain, walau pun tindakan dia baik tapi tidak didukung dengan lisan yang baik itu semua akan sia- sia. Kebahagia disini dan dialam tanpa ada waktu itulah tujuan sebenarnya. Dan jika seseorang sangat membangga –banggakan dunia dia sangat lah bodoh karna dunia ini dimakan waktu. Dan waktu akan menggerogoti kita dengan cara –cara yang sangat membinggungkan dan diluar akal pikiran kita. Mencari pasangan sebagai penenang jiwa, walau terkadang menyakitkan. Rasa sakit ini akan menjadi pedoman dalam memilih, memilih sesuatu yang lebih baik. Baik mengenai karir atau pun hubungan kita dengan si dia."

Gimana? hahaha

If you know

             Haloha, untuk sekian kalinya lagi terlalu lama gua vakum dari dunia menulis yang mengasyikan tapi ngga pernah berniat buat terjun didunia ini. tau kenapa? ya karena gua itu suka sama hal hal baru, mengasyikan berpetualang itu. hahaha aneh memang, tapi ini dunia gua. oke stop, langsung aja mulai cerita. pasti heran ya maksud dari judul gua ini apa? ya sebenernya si gua mau cerita singkat tentang rasanya menjadi kelas 12? masa paling rumit menurut gua. gua hanya ingin kalian bisa merasakan apa yang gua rasakan saat ini, hiks.
Awalnya gua berfikir kelas 12 itu akan menyenangkan karena pasti akan terasa solid dan sebagainya lah, setidaknya gua pernah merasakan gimana rasanya menjadi kelas 9 waktu itu. Semangat gua untuk menempuh masa masa kelas 12 ini Cuma ada diawal aja, semangat belajar dan segala macemnya itu lah. Nyatanya? Setelah gua menempuh hampir 6 bulan masa masa ini, serius deh memuakan banget, entah lah gua rasa karena ada berbagai faktor juga yang membuat kelas 12 terasa segaring ini.
Pertama, gatau kenapa ya rasanya beban di pundak tentang UN, US, praktek, segala macem TO, belum mikirin gimana harus bisa masuk kuliah, semua itu terlihat sangat rumit. Ya andai saja masuk kuliah hanya tinggal menujukkan jari, sayangnya ngga. Proses panjang dengan saingan ratusan ribu calon maba yang punya tekad atau mungkin punya banyak hal pendukung lain, ya kalian pasti ngerti lah apa yang gua maksud. Bagi gua mereka entah dari kalangan mana pun itu saingan, awalnya si gitu, tapi setalah kesini gua lelah banget. Depresi sementara si gua rasa. Lagi pula kerasa perbedaan cara belajarnya banget gitu dari kelas 11 ke 12 ini. Dan yang palin ngga gua paham itu, udah tau beban sebanyak itu ditambah lagi tugas tugas materi. Kapan kita bisa fokus? Duh pusing kan?
Kedua, bukan nya makin solid si ya kata gua, tapi semua orang saling berlomba untuk dapatin apa yang dia mau, nilai terbaik? Dengan cara apapun dilakuin. Ya gua si ngga muna sedikit curang pasti semua pernah lakuin, tapi kesinisini makin makin deh, itu yang makin buat gua down. Gila ya istilahnya belajar cape cape hasilnya sama kaya yang ngga belajar atau bahkan kalah. Otomatis semangat buat belajar gua memudar.
Ketiga, tingkat istirahat. Lo tau? Ketumpuk tugas, pulang yang udah sore, buat badan gua makin ngga fit, yang ngga pernah sakit jadi sakit sakitan. Mau refreshing aja ada halangannya. Ya paling dirumah aja gua pake buat istirahat dengan ngga megang buku sama sekali, tapi ya gini si jadi keteteran juga, serba salah.
Keempat, tau kenapa gua bener bener baru ngerti yang namanya cinta itu bisa ngebangkitin semangat. Ya istilahnya walau gua jojoba 17 tahun tapi gua selalu dihiasin mencintai seseorang gitu. Ya gebetan atau beberapa orang yang singgah pergi deh di hidup gua. Lah ini? Kelas 12 ini gua emang sempet deket atau deket lagi sama orang orang gitu ya tapi ngga ngerasain apa yang kaya dulu dulu, rasanya hampa banget, gatau deh harus gimana. Agak sirik juga ya, secara kelas 12 itu kan harusnya krisis jomblo tapi itu pengecualian buat gua, nasib nasib.
Kelima, segudang aktivitas menghampiri gua mulai dari ngurusin kelas, bts, dan segala macem. Wah makin gakebayang makin capenya deh, mana semua aktivitas itu ada tanggung jawabnya lagi.
Keenam, tuntutan!!! Nah ini yang paling gua sebelin. Ketika gua diminta harus ini itu ini itu. Asli ganyaman. Tapi sekarang gua udah mulai bisa jelasin ke semua penuntut itu, gua mau nya apa. Ya semoga aja mereka bisa ngerti dan selalu dukung gua. Amin://
Nah itu dia ada sekitar 6 alasan yang mungkin kalian rasakan atau pernah kalian rasakan yang sama kaya gua rasain saat itu, inti postingan kali ini si gua itu curhat. Ya tapi semoga kalian terilhami dari cerita gua, ya kalau ngga minimal bisa buat kalian terlatih membaca postingan panjang ala gua ini, hahaha. Makasih udah mau ngunjungin blog gua, thankiss{{}}
             

Rabu, 30 Mei 2012

Kisah dalam selembar putih abuabu


Berawal dari  sebuah pengenal berupa masa orientasi siswa disekolah,  gua mulai merasakan apa itu kisah dalam selembar pakaian putih abu-abu. Mulai mengenal berbagai kepribadian dalam lingkup yang meremaja. Berawal dari sebuah kelas yang berada pada urutan terakhir dalam angkatan, ya X9. Awal dalam kelas ini tak berkunjung bagus karena mungkin perlu pengenalan namun dalam berjalannya waktu semua berubah. Gua temukan apa itu masa indah abu-abu bersama teman yang notaben nya sama dengan gua ya apalagi kalau bukan ngga punya malu. Kisah ini berlangsung cukup terasa yaitu sekitar tahun lalu, alhamdulilah hanya satu tahun saja.
                Kisah putih abu-abu tak henti berakhir dalam kelas itu, kembali lah mengenal sosok teman-teman baru di kelas baru. Ya, XIipa3. Awalnya kelas ini cukup garing karena rata-rata mereka kerjaannya cuma belajar. Asli ya itu bertolak belakang banget sama kelas sebelumnya. Namun seiring berjalannya waktu, kelas ini berubah jadi super seru pake bangeeeet. Harus gua akuin juga kelas ini bisa sampe seperti itu karena adanya asep, fathir dkk yang awalnya gua jutek banget ke mereka. Kenapa bisa jutek ? abisnya gua males banget kalau sampe dapet cap sebagai cewe lenjeh atau apalah itu, asli iyuuuh banget.
                Entah garagara pengaruh gua atau apa, sekarang cewecewe evesisehh bener-bener ngga tau malu sekali. Autis, dan mereka bilang itu semua garagara gua hahahahah.  Ngga berselang dikelas aja, evesisehh juga sering main kemana-mana. Ya yang namanya kelas ada konflik udah pasti ada kan ? jadi gua juga nganggep konflik kelas itu sebagai pengerat aja, pengerat kebahagian dalam kelas ini, caileh.
                Nah, satu lagi pandangan gua tentang kelas ini, pasti susah deh nemuin yang namanya cinta lokasi secara gitu manusianya ngga ada yang jaim jaim gitu sekalinya cantik kaya icha juga sikapnya amit-amit dah hahaha.  Oh iya dikelas itu kerjaannya gosip terus kaya kemarin gua lagi gosip sama icha berdua aja lama-lama jadi sekelas duhaduh.  Dikelas ini menurut gua lebih banyak bergabung nya lah ngga kerasa banget ada kubukubuan atau apa. Cuma mungkin disini gua keliatan deket sama pinsyet, tante ita syantik, ike, octa, renichan eki lainlain juga ko, sebagai mana mungkin gua berusaha buat berbaur sam anak-anak.
                Kalau mau cerita banyak tentang kelas tercintaini mah ngga ada habis, next time lagi aja kali ya. Oke segitu aja dulu. Tungguin terus aja ya gimana kelanjutannya dan postingan lucu lucunya.

Kamis, 23 Juni 2011

 Juni 


Saya berpikir apakah yang harus saya buat dengan tema juni ? oh iya saya mengerti terlintas apa yang terjadi yang saya alami. Juni ? bulan ke 6 dalam catatan kalender tahunan. Diawali oleh kisah pahit ukk dan hasilnya, hingga akhirnya sebuah kisah lama yang tergores didalam diri karna ulah sendiri.
Akan ku jelaskan apa kisah itu, dan bagaimana aku memulainya.
          Hari itu setelah sekian lama aku menempati sekolah baruku, tak kunjung juga aku mendatangi sekolahku sebelumnya. Mungkin hanya beberapakali aku menginjakan kaki ku dan menampakan batang hidungku disana, terlintas pula berbagai janji yang telah aku buat terhadap adik-adikku disana. Akhirnya aku pun memutuskan untuk mengajak angkatan ku untuk mengunjungi sekolah ku itu. Hingga akhirnya salah satu orang yang pernah menggoreskan namanya di hidupku mengajukan pendapatnya, tetapi disela itu aku melihat sebuah kepedihan hingga merasa teriris, ironi memang aku yang bahkan hanya sekejap diisi oleh nama itu begitu tersentuh.
          akhirnya aku mendapatkan informasi yang sangat berharga dari salah satu adik kelasku di sekolah itu, menurut ku hal itu adalah moment terbaik untuk mereka. Lagi pula ku pikir ini sekaligus menjadi sebuah permohonan maaf atas kesalahanku dimasa lampau.
dengan tanpa persiapan aku mengusahakan bagimana mereka bisa tampil dalam event itu, event pensi disekolahku dulu itu. Awalnya aku ragu apa semua bisa terjadi dengan sempurna, tapi kutepis rasa putus asa, entahlah kupikir ini terlalu berlebihan tetapi rasanya aku bahagia bisa melakukannya. Apa maksud dari semua ini pun aku tak mengerti.
          Setelah informasi berhasil ku kumpulkan dengan baik, kini aku pun bingung bagaimana aku menyampaikannya dan ku dengar kabar bahwa halnya mereka tidak dapat hadir karena salah satu dari mereka memiliki jadwal dihari yang sama. Lagipula mana mungkin aku yang mengatakannya, lain halnya dulu dengan sekarang, semua dipersulit oleh waktu dan jarak. Apalagi ketakutanku atas sebuah penolakan akan semua usaha ku jika mereka tau semua itu berawal dariku. Mm kembali rasa ragu muncul. Hingga akhirnya aku pun menemukan jalan terbaik, aku pun meminta bantuan kepada 3 orang dan memohon mereka untuk tidak mengatakan semua itu dariku.
           Setelah mendengar kabar dari 3 orang itu mereka pun menyetujuinya, setelah mengetahui hal itu aku pun memutuskan untuk dating ke sekolah tersebut dan mngonfirmasi ulang semuanya. Tetapi tiba-tiba salah seorang dari 3 orang itu ‘D’ memberiku kabar bahwa mereka akan pergi kesana, aku pun panic hingga akhirnya sempat kuputuskan untung mengakui tetapi entah ini sebuah perasaan atau tidak terlihat seorang itu merasa enggan melakukannya, ya aku tau kenapa.
          KEESOKKAN HARINYA….
          Pagi-pagi sekali aku sudah meuju ke tempat singgah baru ku, ya tentu saja sekolah baru ku disana aku harus membicarakan persiapan ekskul yang aku ikuti, waktu berjalan tak terasa, hingga aku sadar matahari mulai menyombongkan dirinya dengan bersinar begitu teriknya. Sesampainya disana aku mengetahui keberadaan mereka sudah didalam. Aku panic, semua rencana yang sudah kupersiapkan tadi malam hilang dari pikiran, entah apa saja yang benar segera ku lakukan tanpa ku pedulikan apa itu benar atau salah dan bagimana resikonya.
          Masuk dan segera menemui panitia yang merupakan adik kelasku. Sesampai digerbang ternyata satpam itu dengan mudah memberikan akses agar aku dapat masuk. Dan disana aku bertemu salah seorang dari 3 orang yang ku maksudkan. Aku memohon agar mengantariku menemui gerbang tetapi saat aku menoleh aku melihat sosok orang itu apa ini hanya sebuah perasaan atau apa saat aku melihat kearahnya dan tepat pada matanya yang kulihat sebuah kebencian, hal itu sempat membuatku miris tapi aku harus meningat kembali tujuan ku. Kupercepat langkah dan kudatangi seseorang dari 3 orang yang kumaksudkan itu. Disanalah aku menyadari sesuatu, aku membuka kedokku sendiri !!!
          Disana aku bertemu salah seorang dari mereka yang DULU pernah benar-benar sangat aku benci! Dia menanyakan padaku mengapa aku dapat masuk kedalam, aku hanya menjawab sekenaku dengan nada yang sulit diungkapkan intinya aku begitu panic. Segera aku berbegas menemui panitia nya dan membawa panitia itu menemui mereka, tetapi setelah menemui mereka, mereka seperti tak mau peduli. rasa putus asa menyelimuti diri lagi. Perasaan tidak enak menyelimuti hati melihat sosok panitia itu yang sudah mau ku ajak menemui mereka. Jujur perasaan saat itu sakit banget, tapi terbayang lagi misi dan membuat saya kembali berusaha. Hingga ku putuskan untuk tidak menemui mereka biar ku serahkan pada salah seorang dari 3 orang itu. Aku segera menemui guru untung meminta izin, dan deal semua kelar. Mereka tampil besok dengan prosedur yang berlaku. Selesai semua urusan dan mereka dinyatakan akan tampil.
           sesampai dirumah, terlintas perkataan-perkataan yang miris dari bebrapa teman yang ingin sekali melihat pertunjukan mereka tapi apa daya hanya itu yang dapat ku perbuat, benar-benar hanya itu. Sempat ku ketahui beberapa hal katanya aku disalahkan berbuat layaknya seperti itu, dadakan lah inilah itu lah, kembali rasa sakit hati menyelimuti.
           HARI ‘H’……………
          Hari ini dimana hari pengambilan rapot disekolahku, dimana tugas ekskul yang berupa tanggung jawab itu aku laksanakan, sebenarnya hal itu bisa diatur tetapi karena jadwal berubah total menyebabkan aku tak dapat menemuinya. Oh iya sebelumnya aku mendengar kabar katanya mereka ingin bertemu dengan ku. Saat aku sedang melakukan tugasku, inilah dimana hari pertama aku melihat sosok perempuan itu dengan jelas. Tak banyak komentar yang aku keluarkan dari bibirku tapi yang jelas aku paham benar waktu menjawab beribu pertanyaanku selama ini :). Ya hari itu akhirnya aku tak menemuinya, tetapi aku mendapat pesan dari sosok bermata tajam itu. Tetapi saat aku membalasnya jawaban yang ku dapat begitu dingin, dan kata-kata nya menusuk banget. Tapi kini aku bener-bener sadar dan dibukain mata hatinya untuk melihat bagaimana di begtiu membenciku dalam sedalam perasaan yang tersimpan dariku. Sepertinya seimbang ini karma buatku.
          Kata ‘terimakasih’ cukup ko buat semuanya, mungkin lebih dari cukup. Bukannya jika dia nantinya mengatakan ‘thanks face to face’ pasti sesuatu hal buruk akan terjadi terhadapku karena rasanya aku adalah orang yang tak pandai menontrol emosi.
 bahagia ko ngelakuinnya, serius. Gua ngga pernah ngerasaain hal ini lagi semenjak lepas dari sekolah itu, walaupun cara gua salah tapi niat nya baik bahkan ngga pernah ada maksud untuk nyelakain.
*Dan untuk masalah jujur, gua inget sesorang pernah bilang sama gua, ‘jujur itu lebih baik do’ mungkin orang yang mengatakannya bahkan udah lupa, tapi kata-kata itu masih terngiang di otak gua hingga detik ini. Tapi gua ngga tau apa kejujuran gua ini bener atau ngga. Banyak dari kisah gua yang ngga bisa gua jabarin tapi semua ini udah mewakili perasaan gua banget, yang cuma gua bisa tulis dalam sebuah karangan cerita . (23/6)

Senin, 20 Juni 2011

Twins




Alunan lagu Mocca “I remember” membuatku bergegas untuk segera mengecek handphone. Di layar handphone tertera nama Micha, tanpa banyak berpikir panjang lagi aku pun bergegas mengangkat telpon darinya. “Hallooooooooooooooo Mocha sayaaaaaaaaaang” teriaknya di telepon membuat telingaku sedikit sakit “apa-apaan si lo cha!! Ngga pake teriak bisa kali pengang ni telinga gua denger suara lo” kataku kesal. “wahaha ampun deh kembaran gua yang super galak ini. Lo lagi dimana cha? Gua udah sampe bandara nih kangen gua sama lo” katanya riang. “sialan lo gua dibilang galak. Ini gua udah nunggu lo dari 1 jam yang lalu sampe mendidih gua disini, cepet deh gua ada di depan.” Kataku yang langsung dibalas olehnya “iye iye galak amat si mba.”
          “ochaaaaaaaaaa.” Teriaknya dari jauh “ichaaaaaaaa!! Apa-apaan si pake teriak-teriak gitu malu-maluin tau” dengus ku kesal. “iya maaf-maaf” katanya yang langsung ku sambut dengan sebuah pelukan hangat. “lo sendiri kesini cha? Papa mana ?” kataku seraya melihat kearah belakang mencari sosok papa. “papa ngga bisa ikut cha, soalnya papa sibuk dan masih ngga enak sama mama.” Jawabnya santai. “apa? Masih ngga enak? Kejadian perceraian papa sama mama kan sudah 5 tahun yang lalu.nyebelin banget si!” kataku kesal. “ya begitulah papa, gengsinya tinggi. Gimana kabar mama? Kayaknya mending kita lanjut ngobrolnya dimobil aja deh.”
          Mobil jazz biru kepunyaan ku pun segera meluncur menuju rumah. “kabar mama si baik-baik aja cha. Tapi ya gitu deh, semenjak papa mama pisah mama jadi lebih sibuk ngurusin butiknya itu. Katanya si mama mau nunjukin ke papa kalau mama bisa berhasil tanpa papa.” Kataku dengan tatapan terarah ke jalan. “mama ngga berubah ya, tetep aja egonya besar. Pantes aja papa mama ngga bisa akur, orang sama-sama keras gitu .” katanya dengan menghembuskan napas. “yaudah lah yang penting papa sama mama masih memberi  kebebasan untuk kita saling bertemu kan ? “ kataku menghibur icha. “iya benar. Ocha ? gimana hubungan lo sama Ray ? masih awet ? haha” katanya seraya menggodaku. “masih dong, tapi ngga tau deh akhir-akhir ini dia agak berubah aja gitu, jadi ngga pedulian sama gua. Lo sendiri gimana ? masih betah menyandang gelar miss jomblo ? wehehe” godaku. “eh sialan lo, gua belom dapet yang cocok aja lagian ko bisa-bisanya ya ada cowo yang suka sama cewe jadi-jadian kaya lo wahaha” katanya mengejekku “kampret lo, gini-gini gua lemah lembut kali emang kaya lo apa penampilan cewe tapi ngga keibuan, mau jadi apa lo ? bapak? Wahaha” ejek ku. “sialaaaaaaan! Semenjak gua tinggal sama papa di riau gua belajar masak tau. Eh mampir ke mall favorit kita dulu yuk sekalian jalan-jalan lah gimana?” katanya yang kemudian kujawab dengan anggukan antusias.
          “gila ya cha, belom sampe rumah udah jalan aja kita, kacau.” Katanya sambil melihat kanan-kiri. “ye lo yang ngajak juga, dongdong deh” kataku menyikut perutnya “eh sakit ya ! ocha? Itu bukannya Ray ya ?” katanya sambil menunjuk sosok yang dimaksud “ah iya bener itu Ray. Ngapain ya dia kesana ? ayo deh kita kesana” kataku antusias. “ocha, tunggu! Itu liat dia sama seorang cewe mana mesra banget lagi” katanya sambil memastikan pengelihatannya. “tega-teganya dia kaya gitu, bentar ya cha. Lo tunggu sini” kataku yang langsung beranjak kearah Ray. “ocha gua ikut !” katanya yang langsung mengejarku.
          “hay Ray lagi ngapain lo disini? Sama siapa? Pacar baru ya ? waw selamat ya!” kataku sambil memberikan selamat untukkunya “eh ocha. Mm ini kenalin Dinda iya dia pacar baru gua.” Katanya gugup. “hallo gua Mocha, selamat ya yang jadi selingkuhannya semoga bahagia” kataku dengan tatapan menghina “apa ini maksudnya ?” katanya bingung dan agak marah “gua pacarnya Ray upsss, mantan deh mulai detik ini.” Kataku dengan tatapan sinis kearah Ray.”selamat ya Ray! Mulai saat ini jangan pernah temui gua lagi okey? Bye J” kataku sambil meninggalkan mereka berdua. “Ocha!” teriak Ray namun aku tak menggubrisnya.
          “ocha? Lo ngga apa-apa?” kata icha dengan wajah sedikit takut “ngga apa-apa ko cha, gua udah ngeduga hal ini saat sikapnya mulai berubah.” Kataku dengan tenang walaupun sebenarnya ada rasa sakit yang begitu dalam mengetahui Ray menghianatiku. “lo ngga bisa bohong cha, gua ngerti kok, yaudah mending kita sekarang ke café biasa aja yuk” katanya menenangkan “makasih ya cha, ayo” kataku sambil memeluk kembaranku itu.
          *bruk* “aduh hati-hati dong kalau jalan mas, punya mata ngga s……..” tiba-tiba aku pun terdiam saat meliht wajah penambrakku itu. Sosok itu tidak menjawab melainkan membantuku untuk berdiri. “hay icha” katanya kepadaku. “eh,eh gua bukan icha tapi gua ocha yang lo maksud kembaran gua kali ya, nih!” kataku yang langsung menunjuk kearah icha. “eh iya gua icha lo siapa ? ko kenal gua?” katanya dengan ekspresi bingung  “gua Rafy, temen SMA lo dulu yang harus pindah ke Jakarta. Inget ngga ?” katanya mencoba mengingatkan icha. “oh Rafy ya allah pangling gua. Eh apa kabar ?” kata icha riang “aduh kalau mau reunian jangan diparkiran gini dong ngomongnya mending kita masuk dulu yuk ke café baru pada ngobrol” kataku memotong pembicaraan mereka berdua. “ayoooo” kata icha dan Rafy berbarengan yang membuat mereka berdua menjadi kikuk
          Sesampainya didalam café aku sengaja membiarkan icha dan rafy untuk mengobrol berdua saja. Lagipula aku ngga mau jadi kambing conge yang diam saja melihat mereka berdua bermelankolis masa SMA. Dan aku pun memutuskan untuk duduk di pojok café sendiri.
“cha?” kata seseorang dengan lembut yang membuatku segera menoleh kearahnya. “Ray? Mau apa lo kesini ?” dengusku kesal dengan tatapan sinis. “ocha, gua harus jelasin ini semua sama lo” katanya dingin “apa lagi yang perlu dijelasin? Ha?” kataku dengan geram “lo harus tau cha, gua ngelakuin ini semua karena gua baru tau kembaran gua suka sama icha yang gua sangka lo cha, jadi gua mutusin buat ngelakuin ini, perselingkuhan gua itu bohong.” Katanya menjelaskan “iya bener cha, selama ini Ray salah paham sama gua” tiba-tiba Rafy datang mengagetkanku. “jadi maksudnya?” kataku bingung “kita ngga jadi putus cha, gua sayang lo !” kata Ray mencoba meyakinkanku. “baiklah” kataku seraya memeluk Ray “haha, ngga nyangka ya dunia sempit banget, kalau kalian kembar kenapa kalian ngga punya nama yang sama.” Kata icha yang semula diam. “sebenarnya nama Raffy itu Rey Raffy tau haha” kata Ray mencoba menjelaskan “oalah, dasar twins” kataku kepada Ray dan Raffy “lo juga twins ya sama icha” kata Ray sambil menarik hidungku. “eh Ray nakal banget si,awas ya !” kataku yang langsung memukuli tubuh Ray.

Sahabat


Hallo para pembaca setia blog gua, kali ini gua bakalan mosting gimana pendapat gua tentang “arti persahabatan”, langsung aja ya.
       Sahabat ? apa si sebenarnya makna sahabat itu ? mungkin setiap orang punya pandangan masing-masing tentang hal itu, tapi menurut survey rata-rata mereka mengartikan sahabat adalah teman yang selalu ada disaat suka maupun duka kan ? tapi kalau menurut gua hal itu sama aja egois atau bahkan hanya omongan belaka aja, coba dong bayangin masa dia harus selalu ada disaat moment-moment suka maupun duka, emangnya dia satpam lo apa yang harus ada disetiap lo butuh ? faktanya banyak orang yang menganggap sahabat seperti itu bahkan jika sahabat tidak dalam arti seperti itu kebanyakan dari mereka menganggap sahabat mereka itu penghianat. Apa itu namanya kalau bukan egois ?
       Jika dalam survey dikatakan demkian, gua punya pendapat gua sendiri tentang apa itu arti persahabatan. Sahabat ? adalah satu kata yang saat kita bersamanya, mengingatnya membuat duka kita terasa ringan. Dikala suka kita merasa sempurna karena ada sahabat. Sahabat adalah sebuah kepercayaan, bagiamana kita belajar untuk mempercayai sahabat. Sahabat adalah tempat dimana kita belajar, belajar bagaimana kita memahami karakter belajar mengendalikan emosi dan belajar memecahkan masalah bersama. Sahabat bukan seseorang yang harus selalu ada bersama kita tapi sahabat adalah seseorang yang terasa selalu bersama memberi motivasi dan kebahagiaan saat mengenangnya.
       Sahabat juga manusia, dia punya salah. Lalu ? apa salahnya memaafkan mereka yang bersalah memberi kesempatan dan mempertahankan nya ?. sahabat adalah sebuah kebersamaan, kecerian. Dimana saat menangis bersama, tertawa bersama. Sahabat tidak akan menangis melihat sahabatnya menangis tapi ia akan membuat bagaimana sahabatnya itu tersenyum. Sahabat itu sebuah cinta, kasih sayang.
       Mungkin sekiranya segitulah pandangan gua tentang sebuah persahabatan. Intinya coba deh buat belajar ngga hanya punya 1 sahabat, karena nantinya saat lo kecewa sama salah satu sahabat lo, akan ada ribuan sahabat yang menghibur lo. Mencoba untuk percaya dan jangan pernah takut dengan arti penghianatan. Coba untuk bisa memahami mereka dan menjaga perasaan sahabat kalian, jangan hanya kalian yang ingin di perhatikan terus dimengerti terus.  Bukannya seribu sahabat justru akan lebih baik ? karena disaat lo sedih mereka ngehibur lo, dan kebersamaan nya pasti jauh lebih baik. Dan seengganya saat lo dihianatin rasanya ngga akan sesakit saat lo cuma punya segelintir sahabat yang bener-bener lo percaya.
Itulah pandangan gua tentang sebuah persahabatan, mohon maaf ya kalau ada salah kata. Semoga postingan gua kali ini bisa bermanfaat amin. Dan jangan bosen untuk terus update blog gua. Thanks and see you .

Minggu, 19 Juni 2011

Love’s Friendship


Salah ngga ya aku berada disini ? dimana lagi itu anak ? sudah hampir 3 tahun setelah kepergiannya baru hari ini dia dapat mengabariku dan mengajaku untuk bertemu. Mm sebenarnya apa yang ingin ia katakan padaku ? rasanya baru sekitar 10 menit aku menunggunya disini tapi mengapa rasanya sudah lama saja. Entah kenapa perasaan ku begitu gugup mengetahui bahwa ia ingin menemuiku. Tapi tunggu dulu apa itu benar-benar dia ? tapi kenapa baru hari ini dia mengajak untuk bertemu, lalu kemana saja dia selama ini ? bergegas aku mengecek inbox handphoneku apakah aku sedang bergurau saat ini, tapi ternyata memang benar disana ada sms dari Ricco, tapi apa benar dia Ricco? Sepertinya saat ini aku terlihat begitu bodoh dan sinting menunggu kehadiran orang yang belum tentu pasti, namun jika dia benar Ricco aku akan sangat menyesal memutuskan beranjak dari sini menunggunya. Terik sinar matahari mulai menyinari taman ini membuat kulitku yang sawo matang terlihat makin matang, tapi tak kunjung kulihat kehadiran Ricco. Tapi tentu saja semua itu tak mengurungkan niatku untuk bertemu Ricco dan tak sedikit pun aku beranjak dari kursi taman yang sedang ku duduki kini.
“Lepasin!!! Toloooooooong!!!” jeritku saat ada seseorang menutup mataku dengan kedua tangannya.
*bruuuk* karena tak kunjung kulihat ia melepaskan tangannya dari mataku aku pun memukulnya hingga ia terjatuh. Terlihat sosok pria yang tinggi dan postur tubuh tegak dan lumayan berisi mengenakan kacamata dan berpenampilan trendy dengan kulit yang tidak hitam tidak pula putih, tapi dia tidak tampan hanya terlihat manis walaupun ia tak sedikit pun terlihat tersenyum.
“Lo siapa ?! ngapain si lo nutup-nutup mata gua ? apa ngga ada kerjaan ha ?” kata ku judes dengan tatapan sinis ke arahnya.
“haha cher, cher” jawabnya dengan sedikit tertawa
“ ko lo tau nama gua ? lo siapa ? jangan-jangan lo penculik ya ?”
Bukannya menjawab sosok itu malah justru bangun dari tempatnya terjatuh dan berjalan menuju ke arahku dengan tatapan dingin yang membuatku sedikit bergidik ketakutan.  Dia semakin mendekatkan dirinya kepadaku.
“hey mau apa lo ? jangan mendekat !!!!!”
Perkataanku barusan tak membuatnya surut untuk mendekat kearahku. Dengan sekejap ia mendekap tubuhku dan mendekatkan wajahnya dengan wajahku aku tak dapat berkutik apa-apa karena melihat postur badannya yang jauh lebih besar dariku. Dengan perasaan takut aku hanya dapat menampakkan wajah memelas saat wajahnya hanya berkisar beberapa senti dari wajah ku ia berbisik “sekarang lo terlihat berbeda ya, lo terlihat lebih seperi perempuan sekarang.”
*plaaaaaak* reflek tanganku menamparnya, dengan tangan yang bergemetar aku pun berkata “apa maksudnya ? lo siapa ?” kali ini aku berkata dengan nada sedikit pelan. Tanpa menghiraukan nya dan tanpa mendengar jawabannya kau pun bergegas pergi, namun sosok itu mengenggam tanganku dan mearik tubuhku hingga terjatuh dalam peluknya, kini aku hanya bisa menangis dan meronta agar dapat lepas dari pelukannya. Tiba-tiba jari-jari sosok itu memegang pipiku dan menghapus air mataku yang berlinangan di pipi. Kemudian ia menatapku dalam, dan ia tersenyum membuatnya semakin terlihat begitu manis, “cher? Ini gua Ricco” aku pun tersentak begitu mendengarkan pengakuannya. Isak tangisku pun semakin kencang dan Ricco pun membopohku untuk duduk dan menyandarkan kepalaku dalam dekapannya iya pun mengelus rambutku dengan lembutnya. Dalam dekapannya aku merasa tenang, entah aku merasa saat ini aku merasa tenang saat bersamanya perasaan yang dulu pernah aku rasakan 3 tahun yang lalu sebelum kepergian Ricco.
          Setelah merasa sedikit tenang Ricco pun menatapku dalam dan menghapus kembali air mataku tapi kali ini dengan sapu tangan yang baru saja ia ambil dari kantong celananya. “cher? Kenapa lo nangis ? pasti kangen ya sama gua “ katanya sedikit menggoda. “ih apa si lo pede banget, gua ngga nangis tau ini cuma kelilipan aja”  kataku sambil memukul bahunya. “ah masa? Sini coba liat” katanya serasa melihat kearah mataku *cuup* “ha? Eh apa-apaan lo co. jangan lari !!!!!” kataku sambil bergegas mengejar Ricco yang sudah jauh berlari setelah mencium keningku.
          “kemana Ricco ? kaya setan aja itu anak larinya cepet banget” kataku dengan napas tersengal-sengal. “nih? Mau ngga ?” kata seseorang menawariku minum “terimakasih” kataku.  Langsung aja aku meminumnya hingga habis dan aku pun segera menoleh “ Riccoo, sini lo jangan lari lagi !!! cape tau” kataku sambil memegang tangannya. Bukannya menjawab ia hanya menatapku dalam. “Ricco, co Riccooo?” kataku mebuyarkan lamunannya “eh iya kenapa cher? Katanya terlihat gugup. “hayooo tadi lo ngelamunin apa ?  ngelamunin gua ya ??? awas entar naksir gua loh :p” kataku menggodanya. “idiiiiiih, pede banget lo, mana mungkin gua naksir cewe judes, bawel, galak, ceking, pendek. Ih ogah deh.” Katanya dengan sedikit mengejek “eh kurang ajar deh lo co, tadi aja lo meluk-meluk gua terus kalau suka bilang deh haha :p” kata gua lagi-lagi menggodanya. “tadi lo kali yang meluk gua erat banget, pake nangis lagi, cengeng” katanya menghina ku “ih apaan ada juga lo noh yang keenakan meluk gua, gua si ogah meluk tiang listrik kaya lo ih na to the jong banget deh” kataku membela “keenakan meluk lo? Idih badan kaya lidi aja apanya yang enak coba? Ngeliatnya aja udah males gua. Haha bilang aja lo syirik gua sekarang lebih tinggi dari lo dan lo ngga bisa ngehina gua lagi. Sekarang gua yang pantes manggil lo pendek haha weee:p”  katanya makin menjadi “ih enak aja kaya lidi badan gua berat kali, gua juga ngga pendek, enak aja !!!” kataku sebal.
          “Riccooooooooo !!! Lepasin co lepas” teriakku saat Ricco mengangkat tubuhku “liat nih apanya yang berat coba buktinya bisa gua angkatkan, haha” katanya dengan tawa terbahak-bahak. Karena melihat aku ketakutan diangkat seperti itu olehnya, Ricco malah membawa aku berlari dan berputar-putar. “co, lepasin ko lepasin please! “ kataku dengan ekspresi wajah memelas.
*brukk* “Ricco kenapa lo jatuhin gua ?” gumamku kesal “tadikan lo yang minta buat lepasin wee:p” katanya sambil berlari meninggalkanku. “Riccooo jangan lari, awas yaa !!!”
*buuk* “aduh  sakiiiiiiiit !!!!” kataku sedikit menjerit “cher ? lo kenapa ?” kata Ricco panic melihat ku tersungkur di tanah. “cher ? jangan diem aja lo kenapa ? maaf ya cher” katanya memelas. *cup* “cherry…” katanya shock “haha gua becanda lagi orang gua ngga kenapa-kenapa juga wee:p. emang enak panic hihi” kataku sambil duduk disampingnya yang masih terdiam. “hey co? hello? Lo kenapa si negalamun gitu? Ngga lucu ya gua ? Mmm sorry” kataku dengan nada menyesal.”eh, ngga ko cher, gua lagi bingung.” Jawabnya seraya menatap langit-langit sore ditaman. “bingung kenapa co? cerita dong sama gua, udah lama banget kayanya gua ngga pernah denger cerita apapun dari lo.” Kataku dengan antusias. “ gua bingung kenapa lo masih baik dan masih mau nerima kehadiran gua padahal selama ini gua udah ninggalin lo tanpa kabar lagi.” Katanya dengan tatapan kosong. “co, gua begini karena gua berharap semua keadaan bisa kaya dulu saat lo sama gua masih bertemen, dan yang perlu lo tau co, walaupun semua udah berubah gua dan lo akan tetap jadi teman, bahkan sahabat. Gua udah lama banget ngga pernah ngerasain rasa senyaman ini saat bersama lo. Dan gua takut semua ini berakhir dan gua tersadar lo harus pergi mengakhiri kenangan hari ini. Apa lo bisa jelasin semua ini co?” kataku dengan mata mulai berair. “cher, terimakasih buat semuanya, udah berkali-kali gua nyakitin lo dan berkali-kali juga lo maafin gua. Gua ninggalin lo karena saat itu 3 tahun yang lalu gua punya perasaan lain terhadap lo, lebih dari sekedar seorang teman atau bahkan sahabat, gua rasa semua itu salah cher, apalagi gua tau saat itu lo lagi bener-bener terpuruk dengan cinta lo yang dia juga sahabat gua, hingga akhirnya gua pendam semua perasaan gua sama lo, karena gua rasa Cuma sahabat kita itu yang lo saying Cuma Ega yang lo saying ngga lo kasih hati lo buat diisi sama orang lain. Gua rasa perasaan gua ke lo akan merusak persahabatan kita dan gua takut, akhirnya gua memutuskan setelah lulus gua akan melanjutkan sekolah ke tempat yang jauh dari lo dan tanpa mengabari lo, semua gua lakuin supaya gua bisa lupa sama perasaan ini. Tapi setelah hari ini gua lalui sama lo, gua rasa perasaan gua sama lo ngga akan pernah berubah. Apa gua salah saying sama lo cher ?” katanya masih dengan pandangan menatap langit.
“Co? perasaan saying itu ngga akan salah, lo bodoh tau ngga !! gua dulu emang suka sama Ega tapi setelah kejadian menyakitkan itu gua udah ngelupain semua perasaan gua ke dia. Dan saat gua butuh lo, lo pergi gitu aja. Setelah kepergian lo gua baru sadar gua sayang sama lo co. tapi bukannya itu terlambat ? karena nyatanya lo udah ninggalin gua. Dan hari ini gua sadar berawal dari persahabatan kita gua mulai mengerti apa arti cinta dari lo, karena perasaan cinta yang sesungguhnya gua dapet dari lo bukan dari Ega.” Kata ku sembari menunduk ke tanah menutupi air mata yang berlinangan di pipi.
“cher?”  tangan ku digengam oleh jemari nya dengan lembut, kini kami saling berhadapan. “apa bener yang baru saja lo katakan” katanya dengan lembut. Aku pun mengangguk member jawaban iya kepadanya “kalau begitu apa lo bersedia menjadi pacar gua cher ? katanya dengan mentap mataku begitu dalam. “apa lo janji ngga akan pergi lagi ?” kataku dengan tatapan yang dalam pula “tentu, jadi apa lo mau cher? Katanya penuh harap. “kayaknya gua ngga bisa co.” jawabku “ha? Cher lo yakin?” gumamnya kaget “iya gua ngga bisa menolak lo Ricco we:p’ kataku berlari meninggalkannya “Cherry !!!! awas ya “ katanya yang juga segera bergegas mengejarku. “emang enak gua kerjain lagi haha” kataku sembari terus berlari  “yes, dapet !!! hayoloh ngga bisa kabur. Emang enak” katanya yang berhasil mengejarku dan segera memelukku. “ih apa si woooo” “eh cher, coba liat sana” “waw, matahari tenggelam, indah banget” “tau ngga, matahari tenggelam itu adalah saksi cinta kita, saksi cinta aku ke kamu dan cinta kamu ke aku.” “idih gombaaaaaaaaaaaal” “tapi suka kan?” “mm suka ngga ya ? aduh galau gua haha” “dasar aneh, ngga berubah lo ya masih aja aneh.” “eh ngga boleh gitu sama pacar” “emang sejak kapan kita pacaran?” “Riccooooooooo!!!!” “becanda Cherry yang superr duper bawel ini” “tapi suka kan ?” “ih fotocopy” “biarin woooo :p” “iya deh iya, ya udah udah malem ni, pulang yuk? Apa lo mau nginep disini?” “nanti aja dulu masih betah” “ya udah dadaaaaah” katanya sembari meninggalkan aku “Ricco!!!! Kurang ajar banget si gua ditinggalin” kataku kesal. “lagian tadi disuruh pulang ngga mau, ayo deh” “ okey "
“I love you cherry”
“ love you to Ricco”
“love’s friendship ;p”
“ih itu kan prinsip guaaa”
“bodooooo. Bye Cherry :)
“awas ya, byeRicco :)

~THE END~